6 Rasio Dalam Analisis Fundamental Saham
Teliti Sebelum Membeli !
Dalam analisis fundamental terdapat beberapa rasio keuangan yang cukup populer. Di artikel ini penulis akan membahas secara singkat pengertian rasio-rasio yang sering digunakan dalam analisis fundamental saham.
1. Earnings Per Share (EPS)
EPS adalah laba bersih per
lembar saham. Jika saham suatu emiten memiliki EPS 100 artinya setiap lembar
saham menghasilkan laba bersih Rp 100.
Pilihlah saham yang memiliki EPS positif dan meningkat dari waktu ke waktu atau minimal memiliki EPS yang stabil. EPS yang naik secara konsisten berarti perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik.
2. Price Earnings Ratio (PER)
PER adalah lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal saat membeli saham. Misalnya suatu saham memiliki PER 5x berarti butuh waktu 5 tahun untuk balik modal. Carilah saham dengan PER lebih rendah dari rata-rata PER industri. Umumnya PER di bawah 10 dianggap murah, di atas 10 dianggap mahal.
3. Price to Book Value (PBV)
PBV adalah perbandingan antara harga saham saat ini dengan harga buku per lembar saham saat pertama kali dijual kepada investor. PBV 2,5x berarti harga saham sudah tumbuh sebesar 2,5x lipat dari harga bukunya. Untuk investasi disarankan untuk mencari emiten yang memiliki PBV rendah, umumnya di bawah 1.
4. Return on Equity (ROE)
ROE adalah kemampuan modal
asli perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Umumnya ROE yang baik adalah di
atas 10%. Misalkan suatu perusahaan memiliki equity 1 triliun dan menghasilkan
laba bersih sebanyak 150 milyar. Itu artinya ROE perusahaan sebesar 15%.
5. Debt Equity Ratio (DER)
DER adalah perbandingan antara
utang perusahaan dengan modal asli perusahaan. DER < 1 menunjukkan bahwa
perusahaan mempunyai utang lebih sedikit dari modal sendiri. Sebaliknya jika
DER > 1 berarti utang perusahaan lebih besar dari modal perusahaan itu
sendiri. Untuk mengurangi resiko, pilihlah perusahaan dengan DER < 1.
6. Dividen Yield
Dividen Yield adalah
perbandingan antara dividen per lembar saham dengan harga saham saat ini.
Misalnya perusahaan membagikan dividen 100 rupiah per lembar saham dan harga
saham saat ini 1000 rupiah. Maka dividen yieldnya sebesar 10%. Jika investor
mengincar keuntungan dari dividen, disarankan untuk investasi di perusahaan
yang rutin membagi dividen dengan dividen yield yang cukup besar.
Nah, itulah beberapa rasio fundamental perusahaan yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih perusahaan yang bagus. Investor perlu mengetahui kondisi fundamental perusahaan agar bisa meminimalisir resiko berinvestasi saham.
0 Response to "6 Rasio Dalam Analisis Fundamental Saham"
Post a Comment