Mindset Dalam Investasi Saham
Pernahkah merasa ketika harga saham turun lalu panik, atau sebaliknya ketika harga saham naik menjadi euforia berlebihan? Hal itu wajar, tetapi perlu diwaspadai karena jika kita sering melibatkan emosi dalam investasi maka hasilnya kurang memuaskan.
Investasi saham harus mempunyai mindset yang benar. Bursa saham ibarat sebuah pasar yang di dalamnya terdapat lapak-lapak pedagang dengan barang dagangan yang beraneka ragam. Ada penjual baju, penjual daging, penjual rempah-rempah, dan lainnya.
Dalam bursa saham terdapat beberapa sektor mulai dari finance, trade, consumer, property, basic industri, mining, dan infrastruktur. Seringkali kita kita tergoda dengan lapak sebelah (sektor lain), kita merasa rumput tetangga lebih hijau ketika harga saham di sektor lain naik sementara saham yang kita pagang sideways atau turun.
Mindset yang harus ditanamkan yaitu kita harus sabar dan yakin bahwa setiap lapak punya bagiannya masing-masing. Adakalanya sektor yang dipilih ternyata sepi peminat, tetapi suatu saat pasti juga akan naik ketika sudah waktunya.
Anggapan bahwa rumput tetangga lebih hijau harus dihilangkan. Jika menjelang lebaran toko baju laku keras, apakah kita yang jualan rempah-rempah juga ikut jualan baju? Beralih jualan baju tentu bukan pilihan yang bijak. Karena padagang rempah-rempah akan mendapat gilirannya pula, misalnya saat orang ramai punya hajatan, butuh bahan-bahan untuk makanan sebagai jamuan para tamu undangan.
Ilustrasi di atas saya kira sudah cukup menggambarkan bagaimana seharusnya kita memposisikan diri dalam bursa saham. Jangan langsung berharap apa yang kita pegang segera memperoleh keuntungan. Jika saham yang kita beli harganya belum naik, kita harus sabar. Jangan karena saham lain terbang tinggi, kita ikut-ikutan membeli saham tersebut. Jadi, fokus saja pada saham yang sudah kita pilih.
Salam Investasi !
0 Response to "Mindset Dalam Investasi Saham"
Post a Comment