Apa Itu Pendapatan Aktif dan Pasif ? Simak Penjelasannya

Pendapatan aktif adalah mendapatan yang kita peroleh dari bekerja. Pendapatan aktif dapat berupa gaji atau upah. Jika kita tidak bekerja maka tidak memperoleh gaji atau penghasilan. Sedangkan pendapatan pasif atau passive income merupakan pendapatan yang dihasilkan tanpa harus bekerja. Penghasilan pasif diperoleh dari asset yang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Lalu bagaimana caranya mendapatkan passive income ?
Untuk mendapatkan passive income kita harus bekerja terlebih dahulu dan menabung pendapatan aktif sebanyak-banyaknya. Setelah jumlahnya dirasa cukup, maka apa yang telah kita hasilkan dari bekerja dapat kita jadikan sebagai sumber pendapatan pasif.

Sumber pendapatan pasif pada dasarnya berbentuk investasi seperti properti, deposito, reksadana, saham, dan bisnis. Misalkan kita punya tabungan sebanyak 100 juta. Kemudian kita investasikan ke deposito dengan imbal hasil 5% per tahun. Maka dari uang 100 juta tersebut, kita bisa mendapatkan penghasilan pasif sebanyak 5 juta per tahun. Cukup lumayan bukan ?

Namun kita harus berhati-hati terhadap investasi yang menjanjikan return yang tinggi dan cenderung tidak masuk akal. Return ideal dari asset (investasi) yang kita miliki yaitu 10-15% per tahun. Jika ada yang menawarkan keuntungan jauh di atas return tersebut maka waspadalah. Kemungkinan besar investasi tersebut adalah penipuan.

Untuk masyarakat Islam, sebaiknya menjauhi model investasi yang mengandung riba. Kita bisa memilih jenis investasi yang halal seperti deposito syariah, reksadana syariah, dan saham syariah. Insyaa Allah hasil yang kita dapatkan menjadi berkah.

Oke, sampai di sini dulu untuk pembahasan pendapatan aktif dan pendapatan pasif. Intinya jika kita ingin punya pendapatan pasif maka harus bekerja dan mengumpulkan modal untuk kita investasikan. Semakin banyak modal yang kita investasikan maka semakin besar pula pendapatan pasif yang kita dapatkan.

Salam Investasi...  

Tweet

Subscribe to receive free email updates: